Dodol Betawi Maksimum Dikonsumsi 100 Gram Per Hari

waktu baca 2 menit
Kamis, 11 Apr 2024 12:45 0 34 hijubir

Dodol betawi(MI/Susanto)

DOKTER spesialis gizi klinik Raissa Edwina Djuanda mengingatkan dodol Betawi sebaiknya tidak dikonsumsi, misalnya saat Lebaran, lebih dari 100 gram per hari mengingat kalorinya yang tinggi.

“Sebaiknya dodol Betawi dikonsumsi dalam jumlah secukupnya dan sewajarnya,” kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Cabang DKI Jakarta itu, saat dihubungi Kamis (11/4).

Raissa mengatakan konsumsi dodol lebih baik lagi jika dikombinasikan dengan makanan lain yang kaya serat seperti buah dan sayur.

Baca juga : Makanan Bersantan Ternyata Sebaiknya tidak Dipanaskan Berulang

“Batasi konsumsi makanan dan minuman manis lainnya jika sudah mengonsumsi dodol Betawi,” ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.

Dodol Betawi mengandung sejumlah zat gizi salah satunya sumber karbohidrat baik yang dapat memberikan energi bagi tubuh dan makanan ini juga mengandung sejumlah makronurien serta mikronutrien lainnya yang dibutuhkan tubuh.

Raissa menyebutkan dalam 100 gram dodol Betawi terkandung energi (391 kkal), karbohidrat (76,1 gram), protein (3,8 gram) dan lemak (3,8 gram).

Baca juga : Libur Lebaran Telah Usai, Yuk Kembali Jaga Pola Makan

Selain itu, imbuh dia, ada juga kalsium (34 mg), fosfor (124 miligram), zat besi (2,8 miligram), natrium (54 miligram), kalium (244 miligram), vitamin B1 (0,1 miligram), vitamin B2 ( 0,06 miligram) dan vitamin C (2 miligram).

Raissa mengingatkan, kendati mengandung berbagai zat gizi lainnya seperti protein dan lemak, masyarakat perlu ingat dodol Betawi ini memiliki kandungan gula yang tinggi.

“Jika dikonsumsi berlebihan dapat berisiko menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya,” kata dia.

Dodol Betawi yang merupakan jenis dodol khas suku Betawi, menurut Kementerian Kebudayaan, merupakan salah satu penganan khusus saat Hari Idul Fitri atau Idul Adha.

Penganan ini berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa yang lebih sedikit daripada dodol dari daerah lain. (Ant/Z-1)

hijubir